Syanaz Winanto Ajak Siswa SMAN 1 Semarang Manfaatkan Sosmed untuk Branding
PT RIFAN FINANCIDO BERJANGKA – Sedikitnya 93 siswa SMAN 1 Semarang mengikuti kelas entrepreneur dan digital marketing pada saat coaching clinic career, Jumat (3/11/2017).
Kelas tersebut diisi sejumlah pengusaha yakni Syanaz Winanto (founder Roro Kenes), Niken Ardana (founder Seni Rasa Cupcake), dan Novi Astuti (founder Mille Crepes Cake).
Syanaz mengajarkan, caranya untuk memanfaatkan sosial media agar menjadi lebih bermanfaat.
Tidak hanya menuliskan kegalauan saja, tapi juga bisa dijadikan wadah untuk menciptakan branding.
“Sekarang eranya Sosmed (sosial media), saya ingin mereka bisa memanfaatkannya untuk menciptakan branding. Tidak hanya branding produk, tetapi juga branding personal,” jelasnya, di sela-sela coaching career clinic, Jumat (3/11/2017).
Kegiatan yang digagas alumni SMAN 1 Semarang angkatan 1995 tersebut, diharapkan dapat menciptakan pengusaha baru.
Di tengah era digitalisasi, pengusaha muda itu bisa memanfaatkan sosial media untuk membuat branding produk.
“Saya ingin menanamkan para siswa agar mempunyai jiwa entrepreneur sejak usia dini,” ujar dia.
Selain kelas entrepreneur, sejumlah siswa juga bisa memilih kelas profesi klasik dan kelas pekerja seni industri kreatif.
Ketua Panitia Career Day, Gusti Ayu Putu Lestari menambahkan, kelas profesi klasik itu diperuntukkan bagi siswa yang tertarik menjadi dokter, guru, TNI, polisi, dan pilot.
Sedangkan kelas pekerja seni di industri kreatif diperuntukkan bagi siswa yang tertarik bekerja di bidang seni.
“Masing-masing siswa bebas memilih kelas mana yang disukai, dan mereka mendaftar sesuai keinginannya,” jelas dia.
Namun diakuinya kelas seni yang menghadirkan sejumlah nama tenar ternyata yang siswanya paling sedikit.
“Siswa yang paling banyak mendaftar itu di kelas profesi klasik. Yang saya kira kelas seni paing banyak karena industri kreatif sedang berkembang pesat ternyata peminatnya sedikit,” ujar dia.
Beberapa nama yang mengisi kelas seni itu yakni Pritagita Arianegara (sutradara film), Aline Jusria (editor film), dan Bimo Pakusadewo (fotografer).
Kegiatan yang dilaksanakan pertama kalinya itu diharapkan dapat membuka pemahaman siswa untuk mempersiapkan diri dalam berkarir.
Sehingga pada saat memilih jurusan saat di bangku kuliah, bisa sesuai dengan karir yang nantinya akan dipilih.
“Harapannya kegiatan ini bisa membuka mindset sedini mungkin untuk berbagai pilihan karir sehingga tidak wasting time (menghabiskan waktu) mencari arah hidup,” ujar dia.
Menurutnya, banyak siswa yang salah memilih jurusan karena lebih mengikuti pilihan teman-temannya.
“Sekarang lagi populer apa, mengikuti temannya. Nanti kalau bekerja, berbeda dari jurusannya karena passion-nya tidak di sana,” ucap dia. (*)
Sumber: tribun news.com